Skip to main content

Meracau "BOSAN "

BOSAN 


Suntuk ,, gelap kelabu menghitam semakin nyata dan tampak. ragaku mencelos untuk menatap lebih lama pun aku enggan. saraf saraf ku melemah perlahan namun pasti rasa bosan mulai menggerogoti boleh jadi yang terlihat senang belum tentu senang. yang terlihat tertawa lepas , hanya terlihat lepas  tanpa benar-benar kadang kita membutuhkan bungkus luar yang baik, untuk melindungi isi yang buruk, biarlah orang diluar sana tidak harus tahu, betapa buruknya luka dalam tubuhku. Luka yang telah menghujam dan menyita sebagian kewarasanku, tapi aku berusaha keras , bertahan dan tersenyum pada setiap luka itu. Aku tau sang luka itu pun meledek rendah padaku " kamu so kuat, padahal kamu itu pengecut , kamu pengecut !"

Dua tahun sudah, aku meras tidak benar-benar bahagia dalam arti bahagia, boleh jadi aku hanya berpura-pura. memanipulasi setiap senyum yang tersungging di bibirku, merekayasa setiap celotehan kecil yang aku lontarkan yang membuat pendengarnya tertawa terbahak entah karena lucu, ataukah hanya karena kasihan padaku.

Aku mungkin terlihat tenang, dan seolah tiada beban, namun jauh didalam itu , aku memiliki sekelumit kisah yang rumit, yang acap kali membuat kepalaku sakit sebelah karena aku harus memikirkan apa yang harus aku lakukan setelah ini ? apa yang harus aku kerjakan agar aku bisa bertahan? kadang aku berpikir . andai saja aku terlahir di kawasan keluarga yang kaya , mungkin aku tidak akan begini, tak akan terus mendegar perdebatan tentang uang yang tak seberapa. Aku dapat bebas memilih apa yang aku mau, dan yang aku inginkan . andai saja. Tetapi mau bagaimanapun aku tetap bersyukur dilahirkan dan dibesarkan di sebuah keluarga yang cukup sederhana. Setidaknya bapakku terus bekerja keras demi aku, dan ibuku yang terus mengomel karena anaknya kadang tidak menurut. Tapi di satu sisi aku bosan, aku bosan dengan keadaan ini semua, aku ingin merubah semua ini, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan aku tau itu, setidaknya aku harus benar-benar mempelajari diriku sendiri, kemana aku harus pergi dan kemana aku harus mempercayakan takdirku. . 

Comments

Popular posts from this blog

Termentahkan

termentahkan  Pilu memang jika aku harus kembali mengingat masa dimana kamu seperti kamu yang pertama aku kenal. entahlah hal itu memang tak akan mudah lenyap begitu saja . Makhluk abstrak seketika kata itu terlintas begitu saja di otakku dan dengan refleks aku jadikan itu julukan untukmu, yah untukmu yang kini benar-benar abstrak.. Entahlah ternyata manisnya kamu hanya seperti angin lewat menyejukan sesaat dan kembali menggersangkan.  Pedih memang, jika akhirnya  kisah yang kubayangkan akan indah namun hanya dalam itungan kurang lebih 40 hari impian itu musnah, hah hah hah lucu memang ,,, aku seakan terkoyak terguncang terhempas dan yayayaya semua ini membawaku kedalam keadaan seperti termentahkan. Termentahkan akan skenario mu , termentahkan akan rasa yang buta, termentahkan akan candu asmara.  Kamu hadir, mengusik relungku, mengajak ku masuk dalam sekelumit kisahmu, dan entah kenapa saat itu mudah saja bagi aku percaya .. aku tau semuanya tak ada ya...

Kemana harus Lanjut ? ? ? Galau-galau masa SMA

"Dev, lulus SMA lanjut mana? " " Lanjut ke jurusan kesehatan aja, biar gampang dapet kerja,, tuh liat si itu juga blablabla "  Akhir-akhir ini orang tua sering nanya perihal mau dilanjut kemana setelah SMA dan yang paling gue ga suka , setelah nanya pasti mereka akan bandingin dengan si ini-lah si itu-lah. jujur itu bikin gue awkward, ga nyaman terus sedikit mempengaruhi mental juga. Mungkin maksud mereka mah baik buat motivasi gue gitu but  gue ngerasa terbebani dengan tuntutan itu.  Kadang kalo lagi sendiri, gue juga suka mikir iya yah mau lanjut kemana nanti ? mau jadi apa gue nanti? mau gini-gini aja? mau nyia-nyiain perjuangan dari SD-SMA ? Ya Allah gue sekolah udah hampir 12 tahun, dan sekarang di saat titik dimana urang harus nentuin jalan hidup yang benar-benar jadi keinginan gue, gue malah dibuat bingung setengah mampus. gue ga tau passion gue dimana, gue bisa apa? jurusan yang cocok buat gue apa ? Yaps memang sekarang gue di SMA itu kemasuk ana...

Welcome Yogyakarta - Yogya Cinta , Cita-cita dan Harapan

Yogyakarta - (Perjalanan aku dan Bapak ) Yogyakarta ,, kota yang awalnya tak pernah aku bayangkan hadir dalam perjalanan hidupku. Ya salam kenal Yogyakarta. Tepat sudah hampir 2 tahun aku menetap disini, julukan tentang Yogyakarta sebagai kota pelajar, ternyata benar adanya, ya kita dapat dengan mudah menemukan perguruan tinggi disini. Mengingat kembali saat pertama kali datang kesini, mengurutkan rantai-rantai kejadian perjalanan aku dan Bapak. Kondisi Bapak saat itu,tidak dalam keadaan ekonomi yang baik, sempat berniat untuk berhenti dan tidak akan melanjutkan pendidikan, dengan pertimbangan dan saran mamang akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jogja, posisi saat itu sudah terdaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya. Berbekal dengan alamat yang diberi mamang , pagi itu saya dan bapak berangkat menggunakan bus, perjalanan yang terasa panjang dengan pikiran yang masih bimbang akankah berhasil disini, atau entahlah tapi hari itu saya cukup optimis. Bus pun ...