Karena aku tau
akan ada tangan lain yang siap menerima genggamanmu selain aku, bahkan jutaan
hal indah akan ia siapkan untukmu yang melebihi apa yang aku siapkan. Aku telah
sadar akan hal itu, oleh sebab itu perlahan aku akan pergi melepaskan semua
rasa yang ada untukmu, melenyapkan segala pikiran gila yang sering aku hayalkan
tentangmu yang tak pernah berujung dengan aku. Mematahkan hati sendiri,
yap itulah langkah yang harus aku
tempuh, langkah yang tidak mudah namun aku harus coba dan bisa melakukannya,karena
aku tau dan aku sadar genggaman lain yang telah menunggumu ialah genggaman yang
lebih baik dibanding dengan genggamanku.
Aku akan coba
mengikhaskan hal ini, aku hanya cukup sadar dan tau siapa aku, bagaimana aku
dan segala apa yang aku punya tak sebanding dengan rivalku, aku jauh dibawahnya
dari segi apapun itu. Kini yang perlu aku lakukan hanyalah bersikap biasa
seakan aku tak memiliki rasa apapun, tak akan lagi mengharapkanmu atau memikirkan hal yang berhubungan denganmu
. Aku tau , banyak yang lebih baik untukmu
diluar sana dibanding dengan sosok “aku” ini.
Aku menyerah
dengan rasaku yang ada untukmu, aku
menyerah karena aku tau harapan dan penantianku hanya berujung percuma.
Entah kamu memang benar-benar tak sadar ataukah hanya pura-pura membodohi
dirimu sendiri dengan bersikap seakan kamu tak tahu bahwa aku menyimpan rasa
lebih untukmu. Yang aku tau kamu itu hanya berpura-pura tidak tahu, dan lebih
berusaha menetralkan diri , kamu tau itu lebih menyakitkan dibandingkan dengan
diputuskan saat kondisi sayangsayangnya.
Aku tak pernah
bisa menerka apa yang ada dalam jalan pikiranmu, entah itu suatu bentuk
pengujian atau apa aku tak terlalu paham. Kita sadar hubungan kita tidak
seintens itu, kita tidak pernah melakukan personal chat atau apapun, aku dan
kamu hanya bertemu di sekolah dan itupun jarang untuk berbicara aku enggan
memulai pembicaraan, aku takut aku ada di posisi salah, dan saat memikirkan
akan hal itu kepalaku terkadang bersuudzan ria bahwa hubungan kamu dengan dia
lebih dari hubunganku denganmu,semua itu bisa saja terjadi kan?
Semakin keras aku
menerka apa yang terjadi diantara kalian, maka usahaku untuk melepaskan rasapun
semakin menjadi, aku ingin melepaskan belenggu rasa yang mengikat hatiku
tentangmu. Kamu tak pernah tau dan kamu
tak pernah sadar, aku sering mengulas senyuman hambar didepanmu senyum yang
membuat dadaku sedikit perih. Terkadang aku berusaha menegarkan diri sendiri
dan berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi di belakang punggungku . Kamu tau aku bingung akan semua
hal itu, hal yang membuat diriku akan merasa lebih asing, aku tak terlalu paham
yang aku tau hal itu jelas menyakitkan . Namun semua hal yang menyakitkan itu aku nikmati begitu saja.
Pada akhirnya yang aku temukan hanya
sebuah keragu-raguan.
Comments
Post a Comment