Yogyakarta - (Perjalanan aku dan Bapak )
Yogyakarta ,, kota yang awalnya tak pernah aku bayangkan hadir dalam perjalanan hidupku. Ya salam kenal Yogyakarta.
Tepat sudah hampir 2 tahun aku menetap disini, julukan tentang Yogyakarta sebagai kota pelajar, ternyata benar adanya, ya kita dapat dengan mudah menemukan perguruan tinggi disini. Mengingat kembali saat pertama kali datang kesini, mengurutkan rantai-rantai kejadian perjalanan aku dan Bapak.
Kondisi Bapak saat itu,tidak dalam keadaan ekonomi yang baik, sempat berniat untuk berhenti dan tidak akan melanjutkan pendidikan, dengan pertimbangan dan saran mamang akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jogja, posisi saat itu sudah terdaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya.
Berbekal dengan alamat yang diberi mamang , pagi itu saya dan bapak berangkat menggunakan bus, perjalanan yang terasa panjang dengan pikiran yang masih bimbang akankah berhasil disini, atau entahlah tapi hari itu saya cukup optimis.
Bus pun mengantar aku dan Bapak sampai di Pasar Gamping, kami pun turun, menunggu jemputan seorang kawan lama mamang(Mamang asli org Jogja). Kami diantar ke rumah lama mamang yang sudah lama tidak ditempati, ya malam itu saya dan Bapak menginap di rumah itu ,pikiranku masih melayang apa yang besok aku lakukan , akankah semua sesuai inginku? Akankah perjalanan ini tidak sia-sia ??
Pagi sekitar pukul 7 saya dan Bapak pergi ke kampus untuk tes masuk, administrasi dan segala macam sudah terlewati aku menunggu antrian tes, sementara bapak lebih memilih menunggu di pos satpam dengan menyesap rokoknya. Rangkaiam tes terlewati dengan pikiran yang masih tidak karuan hal-hal menakutkan mulai berseliweran. Ya nomor tes dan namaku di panggil, aku segera menghampiri yaa dan aku diterima , haruu senang dan bingung menyatu saat itu . Aku bergegas mengabari Bapak, Bapak ternyata sudah ada diseberang gedung tempatku tes, mata kami berkaca-kaca mungkin yang kami pikirkan saat itu Alhamdulillah, tapi bagaimana nanti kedepannya akankah sanggup, ? . Aku berlari menghampiri Bapak mencium tangannya dengan mulut yang sudah tidak bisa berkata apa-apa. Bapak cuma bilang " Alhamdulillah, insyallah Allah ngarizkian" . Bapak segera menelpon Mamah, memberitahu aku lolos, diujung telpon aku mendengar suara mamah terisak bahagia setengah bingung. Hari itu kami putuskan untuk langsung pulang dengan bus malam, perjalanan panjang kembali kami lalui dengan senyuman , haru dan bingung yang masih mengiringi, meski sama-sama bingung saat itu aku dan Bapak meyakinkan diri akan ada jalam setelah ini, jangan takut aku hanya perlu terus maju dan tidak boleh membuang kesempatan ini lagi, .
Proses selanjutnya masih ada serangkaian kisah beruntun tentang aku dan Bapak saat bertemu Jogjaa.,, sampai bertemu.
Yogyakarta ,, kota yang awalnya tak pernah aku bayangkan hadir dalam perjalanan hidupku. Ya salam kenal Yogyakarta.
Tepat sudah hampir 2 tahun aku menetap disini, julukan tentang Yogyakarta sebagai kota pelajar, ternyata benar adanya, ya kita dapat dengan mudah menemukan perguruan tinggi disini. Mengingat kembali saat pertama kali datang kesini, mengurutkan rantai-rantai kejadian perjalanan aku dan Bapak.
Kondisi Bapak saat itu,tidak dalam keadaan ekonomi yang baik, sempat berniat untuk berhenti dan tidak akan melanjutkan pendidikan, dengan pertimbangan dan saran mamang akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jogja, posisi saat itu sudah terdaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya.
Berbekal dengan alamat yang diberi mamang , pagi itu saya dan bapak berangkat menggunakan bus, perjalanan yang terasa panjang dengan pikiran yang masih bimbang akankah berhasil disini, atau entahlah tapi hari itu saya cukup optimis.
Bus pun mengantar aku dan Bapak sampai di Pasar Gamping, kami pun turun, menunggu jemputan seorang kawan lama mamang(Mamang asli org Jogja). Kami diantar ke rumah lama mamang yang sudah lama tidak ditempati, ya malam itu saya dan Bapak menginap di rumah itu ,pikiranku masih melayang apa yang besok aku lakukan , akankah semua sesuai inginku? Akankah perjalanan ini tidak sia-sia ??
Pagi sekitar pukul 7 saya dan Bapak pergi ke kampus untuk tes masuk, administrasi dan segala macam sudah terlewati aku menunggu antrian tes, sementara bapak lebih memilih menunggu di pos satpam dengan menyesap rokoknya. Rangkaiam tes terlewati dengan pikiran yang masih tidak karuan hal-hal menakutkan mulai berseliweran. Ya nomor tes dan namaku di panggil, aku segera menghampiri yaa dan aku diterima , haruu senang dan bingung menyatu saat itu . Aku bergegas mengabari Bapak, Bapak ternyata sudah ada diseberang gedung tempatku tes, mata kami berkaca-kaca mungkin yang kami pikirkan saat itu Alhamdulillah, tapi bagaimana nanti kedepannya akankah sanggup, ? . Aku berlari menghampiri Bapak mencium tangannya dengan mulut yang sudah tidak bisa berkata apa-apa. Bapak cuma bilang " Alhamdulillah, insyallah Allah ngarizkian" . Bapak segera menelpon Mamah, memberitahu aku lolos, diujung telpon aku mendengar suara mamah terisak bahagia setengah bingung. Hari itu kami putuskan untuk langsung pulang dengan bus malam, perjalanan panjang kembali kami lalui dengan senyuman , haru dan bingung yang masih mengiringi, meski sama-sama bingung saat itu aku dan Bapak meyakinkan diri akan ada jalam setelah ini, jangan takut aku hanya perlu terus maju dan tidak boleh membuang kesempatan ini lagi, .
Proses selanjutnya masih ada serangkaian kisah beruntun tentang aku dan Bapak saat bertemu Jogjaa.,, sampai bertemu.
Comments
Post a Comment