Skip to main content

Sedikit Flashback

Sedikit Flashback

Kali ini ada suatu hal yang berbeda entahlah rasanya tak lagi sama kurasa, tapi semakin aku mengelak semuanya terasa makin nampak bahwa aku benar-benar sangat memperdulikannya, menjalani kehidupan di usia remaja ini memang banyak cerita yang tak disangka,banyak hal yang ingin aku coba, banyak sesuatu gila yang ingin aku jajal, apakah ini proses mencari sebuah jati diri? Haha entahlah terlalu singkat jika dikatakan ini semua proses untuk menguatkan dan menemukan sebuah jati diri. Tapi yah tidak dipungkiri bahwasanya masa remaja memang masa coba-coba.
*****
Kisah cintaku tak berjalan mulus, aku tidak seperti remaja lain yang dengan mudahnya gonta ganti pasangan, mungkin salah satu faktornya aku memang bukan seseorang yang hitzz hingga membuatku menjadi  seseorang yang “famous” dan bagi aku sebuah hubungan adalah suatu komitmen, dimana semua hal itu menyangkut hati,pikiran dan perasaan jadi aku tak akan mudah jatuh cinta dan harus ku akui aku juga seseorang yang tidak mudah untuk melupakan masa lalu yeap aku seorang remaja kriteria”gagal move on”  sedikit geli memang dengan istilah itu hmmm tapi memang itu adanya.
Semester awal aku duduk di bangku SMA waktu itu aku masih ingat dengan jelas bahwasanya aku berkenalan dengan seorang pria di sebuah aplikasi “bbm” kiranya satu minggu lebih kita berkenalan , bertukaran pesan, chat hingga mampus, dan dari itu semua timbullah percikan-percikan rasa nyaman yeap aku terjebak di zona nyaman. Akhirnya pada suatu malam dia(lelaki yang baru ku kenal itu) tiba-tiba mengutarakan isi hatinya, tidak gentle memang karena ia mengungkapkannya lewat layar handphone, entahlah saat itu mungkin aku telah termakan perangkapnya dengan mudahnya aku percaya begitu saja ,memang tak langsung ku iyakan aku meminta waktu dan tepat tanggal 10-10-2015 dan saat itu tim bola kesayanganku PERSIB sedang final di GBK, aku meng iyakan tawarannya untuk menjadikanku seorang pacar. Okeh satu minggu,dua minggu,tiga minggu semuanya berjalan baik yah dan aku tidak memiliki prasangka apapun. Jeng jeng jeng..... sampailah satu bulan hubunganku dengan dia , yah seperti pasangan-pasangan lainnya kami pun saling mengucapkan “happy anniversary bla bla bla... disertai bualan-bualan gila (menjijikan jika aku harus mengingat hal itu) .
Setelah prosesi acara satu bulanan itu hubunganku dengan dia agak tidak membaik, aku terus khawatir, dan dia mulai jarang memberi kabar mungkin dia telah bosan sayangnya aku tidak cepat peka, jika aku cepat peka mungkin aku yang akan memutuskannya bukan dia ..hahaha tidak tidak begitu .
Hingga pada hari Jumat selepas aku bangun dari tidur siangku, aku melihat notifikasi bbm di hp ku dan SHIT ...dia mengirimkan sebuah pesan yang intinya dia memutuskan hubungan ini. Saat itu aku gelagapan, aku tak tahu apa yang harus aku perbuat alhasil aku melongo kaget menatap nanar layar handphoneku dadaku sesak tenggorokanku tercekat dan dengan perlahan airmata ku menetes deras, aku belum membalas pesannya karena aku yang sudah shock terlebih dahulu. Setelah mengumpulkan keberanian yang cukup aku mengetik dengan cekatan aku tanya apa alasannya , namun sayang dia tidak memberi jawaban yang jelas saat itu aku berpikiran untuk break saja terlebih dahulu jangan sampai putus, saat itu aku benar-benar ingin mempertahankan hubunganku.Tapi apa dikata ternyata keinginanku ditolak mentah-mentah , dan alhasil keputusan tetaplah keputusan . yah dan kami menyudahi hubungan ga penting ini.
Berbulan-bulan sudah setelah peristiwa itu aku mulai menapaki kehidupanku kembali, dan dia kembali pada dunianya. Dan entah sampai kapan aku masih bertahan meski tak ditahan , tetap menetap tapi tak ditatap dan bodohnya aku, dengan nikmatnya aku malah menyelami rasa yang meradang ini , menikmatinya dan terus terbuai didalamnya.
Aku tahu semua ini sulit
Dan aku percaya akan ada hal indah selepas ini
Entah aku akan memelukmu kembali dan mengembalikan sebuah makna “KITA”
Atau aku akan segera beranjak .

Semua hanya tentang waktu. 

Comments

Popular posts from this blog

Termentahkan

termentahkan  Pilu memang jika aku harus kembali mengingat masa dimana kamu seperti kamu yang pertama aku kenal. entahlah hal itu memang tak akan mudah lenyap begitu saja . Makhluk abstrak seketika kata itu terlintas begitu saja di otakku dan dengan refleks aku jadikan itu julukan untukmu, yah untukmu yang kini benar-benar abstrak.. Entahlah ternyata manisnya kamu hanya seperti angin lewat menyejukan sesaat dan kembali menggersangkan.  Pedih memang, jika akhirnya  kisah yang kubayangkan akan indah namun hanya dalam itungan kurang lebih 40 hari impian itu musnah, hah hah hah lucu memang ,,, aku seakan terkoyak terguncang terhempas dan yayayaya semua ini membawaku kedalam keadaan seperti termentahkan. Termentahkan akan skenario mu , termentahkan akan rasa yang buta, termentahkan akan candu asmara.  Kamu hadir, mengusik relungku, mengajak ku masuk dalam sekelumit kisahmu, dan entah kenapa saat itu mudah saja bagi aku percaya .. aku tau semuanya tak ada ya...

Kemana harus Lanjut ? ? ? Galau-galau masa SMA

"Dev, lulus SMA lanjut mana? " " Lanjut ke jurusan kesehatan aja, biar gampang dapet kerja,, tuh liat si itu juga blablabla "  Akhir-akhir ini orang tua sering nanya perihal mau dilanjut kemana setelah SMA dan yang paling gue ga suka , setelah nanya pasti mereka akan bandingin dengan si ini-lah si itu-lah. jujur itu bikin gue awkward, ga nyaman terus sedikit mempengaruhi mental juga. Mungkin maksud mereka mah baik buat motivasi gue gitu but  gue ngerasa terbebani dengan tuntutan itu.  Kadang kalo lagi sendiri, gue juga suka mikir iya yah mau lanjut kemana nanti ? mau jadi apa gue nanti? mau gini-gini aja? mau nyia-nyiain perjuangan dari SD-SMA ? Ya Allah gue sekolah udah hampir 12 tahun, dan sekarang di saat titik dimana urang harus nentuin jalan hidup yang benar-benar jadi keinginan gue, gue malah dibuat bingung setengah mampus. gue ga tau passion gue dimana, gue bisa apa? jurusan yang cocok buat gue apa ? Yaps memang sekarang gue di SMA itu kemasuk ana...

Welcome Yogyakarta - Yogya Cinta , Cita-cita dan Harapan

Yogyakarta - (Perjalanan aku dan Bapak ) Yogyakarta ,, kota yang awalnya tak pernah aku bayangkan hadir dalam perjalanan hidupku. Ya salam kenal Yogyakarta. Tepat sudah hampir 2 tahun aku menetap disini, julukan tentang Yogyakarta sebagai kota pelajar, ternyata benar adanya, ya kita dapat dengan mudah menemukan perguruan tinggi disini. Mengingat kembali saat pertama kali datang kesini, mengurutkan rantai-rantai kejadian perjalanan aku dan Bapak. Kondisi Bapak saat itu,tidak dalam keadaan ekonomi yang baik, sempat berniat untuk berhenti dan tidak akan melanjutkan pendidikan, dengan pertimbangan dan saran mamang akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jogja, posisi saat itu sudah terdaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya. Berbekal dengan alamat yang diberi mamang , pagi itu saya dan bapak berangkat menggunakan bus, perjalanan yang terasa panjang dengan pikiran yang masih bimbang akankah berhasil disini, atau entahlah tapi hari itu saya cukup optimis. Bus pun ...