Rindu
Hujan itu turun dengan lembutnya, basahnya pun kulihat merata sontak pandanganku pun tertuju pada layar handphone yang kini telah mati usang dimakan usia, sekilas tersirat bayangan notifikasi chat , dan segala hal yang menyangkut denganmu. perlahan bibirki pun tersenyum ketir.
miris melihat kenyataan yang tak berbanding lurus dengan sebuah harapan.
miris melihat kenyataan yang tak berbanding lurus dengan sebuah harapan.
hari ini rasanya sanga sulit, nampaknya kenangan tentangnya kembali menyeruak ke permukaan inikah rindu? entahlah yang aku tau jika rasa ini ada aku harus sepintar mungkin untuk mematikan kembali rasa ini bukannya apa-apa karena aku tau jika rindu ini tak berbalas rasanya itu seperti apa mungkin lebih sakit dari diputuskan dalam suatu hubungan, atau seperti sakit hatinya anak kecil yang direbut permen lolinya atau mungkin sesesak nilai ulangan matematika yang zeblog...shit aku tau aku tau jika rasa ini tak pandai aku hindari ahirnya jadi boomerang untuk aku sendiri. Namun apa daya aku hanyalah manusia biasa secara kodrati aku tidak bisa sepenuhnya melawan takdir mungkin di hari ini aku memang ditakdirkan untuk merindukannya rindu yang seharusnya tidak ada lagi , rindu yang membuatku penuh sesak dan memuakan ini semua membuatku ingin hibernisasi. rasa rindu ini,pikiran akan tentangnya dan arrrggghh shitttttt
rindu rindu rindu,, aku muakk sungguh.
Comments
Post a Comment