devi.anggraeni

termentahkan  Pilu memang jika aku harus kembali mengingat masa dimana kamu seperti kamu yang pertama aku kenal. entahlah hal itu memang tak akan mudah lenyap begitu saja . Makhluk abstrak seketika kata itu terlintas begitu saja di otakku dan dengan refleks aku jadikan itu julukan untukmu, yah untukmu yang kini benar-benar abstrak.. Entahlah ternyata manisnya kamu hanya seperti angin lewat menyejukan sesaat dan kembali menggersangkan.  Pedih memang, jika akhirnya  kisah yang kubayangkan akan indah namun hanya dalam itungan kurang lebih 40 hari impian itu musnah, hah hah hah lucu memang ,,, aku seakan terkoyak terguncang terhempas dan yayayaya semua ini membawaku kedalam keadaan seperti termentahkan. Termentahkan akan skenario mu , termentahkan akan rasa yang buta, termentahkan akan candu asmara.  Kamu hadir, mengusik relungku, mengajak ku masuk dalam sekelumit kisahmu, dan entah kenapa saat itu mudah saja bagi aku percaya .. aku tau semuanya tak ada ya...

meracau kisah ini lucu seperti pena yang dipaksakan menulis tapi tak bertinta, yah ini lucu membawaku dalam keadaan abnormal, membelengguku dengan kisah basa-basi tak pasti, kadang hidup memang sekonyol ini. Hilang , kembali dan terhempas lagi dinamika kisah cinta remaja yang sudah biasa memepersulit diri dengan meyakinkan bahwa dialah yang terbaik namun nyatanya tetap tak pasti. Ini memang pahit tapi kisah ini memberi arti yang entah semu entah memang nyata, tapi ya nyatanya seperti ini dia yang katanya berucap dengan lidah manisnya seakan-akan memastikan apa yang dia ucapkan itu pasti namun nyatanya tetap saja tak pasti . Seperti ada sesuatu dibalik sesuatu dia datang dia pergi dia kembali padanya , aku termentahkan oleh kisah cinta sesaat.  Andai aku bisa mengubah semuanya seperti awal, saat aku tidak mengenalmu, saat hadirmu tak pernah aku harapkan, saat aku tak tahu mulut manis ranjaumu , saat aku tak pernah tau kisah hidupmu, saat aku masih sangat asing untukmu. ...